Pada dikala pertamakali memasuki dunia kamera DSLR, salah satu aspek yang membingungkan yakni menerjemahkan kode-kode yang tertera dalam label suatu lensa. Dalam artikel kali ini akan dijelaskan beberapa macam lensa dan kode-kode yang terdapat pada lensa tersebut. Untuk tumpuan perkara nya Saya akan memakai lensa Canon.
- Canon EF-S 18-55 f/3.5-5.6 IS
- Canon EF-S 18-55 f/3.5-5.6 IS
Lensa ini biasanya satu paket sebagai lensa kit jikalau membeli kamera DSLR Canon yang entry level atau pemula ibarat Canon 1100D, 550D dan 600D.
Canon EF-S: EF akronim dari Electro Focus. Lensa model ini di disain khusus untuk kamera DSLR dengan tipe sensor yang kecil (cropped sensor). Jenis lensa ini tidak bisa dipasang di kamera DSLR yang mempunyai sensor full frame ibarat Canon 5D atau 1D.
18-55 mm: Adalah range dari focal length lensa (focal length yakni jarak antara sentra optik lensa terhadap titik fokus yang terdapat pada sensor kamera). Focal length 18-55mm pada lensa ini setara dengan focal length 29-88mm pada kamera dengan sensor full frame. Range dari focal length ini cukup fleksibel untuk dipakai sehari-hari.
f/3.5-5.6: Kode ini menjelaskan perihal range dari Aperture lensa atau bukaan lensa. Pada focal length 18mm, lensa mempunyai aperture maksimum f/3.5. Dan pada focal length 55mm, maksimum aperture lensa yakni f/5.6.
IS: Adalah Image Stabilizer, artinya lensa mempunyai kemampuan untuk mengurangi vibrasi atau getaran selama pemotretan sehingga foto yang dihasilkan tetap tajam. Fitur ini sangat berkhasiat khususnya ketika memotret dengan Shutter Speed yang lambat.
- Canon EF-S 17-55 f/2.8 IS USM
Jika Anda menjumpai sebuah lensa dengan hanya satu aperture minimum yang ditetapkan, ibarat lensa f/2.8, ini berarti bahwa lensa ini mempunyai aperture terlebar yang tetap atau tidak berubah. Dari focal length 17mm hingga focal length 55mm, aperture maksimum tetap pada nilai f/2.8.
USM: Singkatan dari Ultrasonic Motor, artinya pada lensa terdapat motor untuk built-in auto fokus. Pada lensa ini auto fokus nya lebih cepat dan motornya tidak berisik.
- Canon EF 50mm f/1.8
Lensa diatas mempunyai satu jangkauan fokus, yaitu 50mm. Ini berarti bahwa lensa ini bukan lensa zoom atau tidak bisa melaksanakan zoom. Anda tidak sanggup merubah focal length untuk memperbesar atau memperkecil obyek. Untuk melakukannya, Anda harus melakukannya secara manual dengan berjalan menuju atau jauh dari objek. Jenis lensa ini lebih dikenal sebagai prime lens.
Lensa ini juga ditandai dengan isyarat EF, kebalikan dari EF-S, yang berarti sanggup dipasang juga pada kamera yang mempunyai sensor full-frame.
- Canon EF 70-200mm f/4 IS USM
Lensa ini dikategorikan sebagai lensa zoom tele alasannya mempunyai range focal length yang lebar dari 70mm hingga 200mm.
- Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM
f/4.5-5.6L: Kode “L” dikenal juga denga “Luxury”. Lensa Canon dengan isyarat L artinya lensa mahal yang dibentuk untuk keperluan fotografer professional. Lensa -L ini yakni lensa terbaik yang dibentuk dengan banyak sekali focal length dan aperture.
Kode-kode pada lensa yang sudah dijelaskan diatas tidak berlaku secara universal, lensa dengan merek yang lain (selain Canon) akan menunjukkan kode-kode yang berbeda untuk menjelaskan fitur-fitur pada lensa tetapi itu tidak menjadi problem alasannya struktur dari kode-kode nya sama antara satu merek lensa dengan merek lensa yang lain.
Berikut yakni kode-kode yang umum terdapat pada lensa merek yang lain:
HSM: Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya sama dengan USM yaitu auto fokus yang lebih cepat dan motornya tidak berisik. Kode ini dipakai pada lensa keluaran Sigma.
AF-S: Sama dengan isyarat EF-S, di desain untuk kamera dengan tipe sensor cropped sensor. Kode ini dipakai pada lensa merek Nikon.
SSM: Singkatan dari Supersonic wave Motor. Artinya sama dengan USM yaitu auto fokus yang lebih cepat dan tidak berisik. Kode ini dipakai pada lensa Sony.
AF: Lensa Nikon tanpa auto fokus yang built-in. Pada kamera DSLR Nikon entry leveI ibarat D60 dan D5000, lensa dengan isyarat ini tidak sanggup dipakai untuk auto fokus, fokus dilakukan secara manual.
VR: Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini dipakai pada lensa keluaran Nikon.
OS: Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini dipakai pada lensa keluaran Sigma.
VC: Singkatan dari Vibration Compensation, mempunyai fungsi yang sama dengan Image Stabilization. Kode ini dipakai pada lensa Tamron.
DG: Kode lensa yang menjelaskan bahwa lensa tersebut bisa dipakai untuk ke dua tipe sensor yaitu bisa dipakai untuk kamera dengan sensor cropped sensor dan kamera dengan sensor full frame. Kode ini dipakai pada lensa keluaran Sigma.